A. Definisi Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor (anak panah) menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal atau miring atau dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, dan sebagainya. Untuk menggambarkan vektor digunakan garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor (anak panah) menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal atau miring atau dengan tanda panah di atasnya seperti gambar berikut:
B. Menggambar Sebuah Vektor
Vektor pada bidang datar mempunyai dua komponen yaitu pada sumbu x dan sumbu y. Khusus untuk vektor yang segaris
dengan sumbu x atau y berarti hanya mempunyai satu komponen. Komponen vektor
adalah vektor yang bekerja menyusun suatu vektor hasil (resultan vektor). Oleh
karena itu, vektor bisa dipindahkan titik pangkalnya asalkan tidak berubah
besar dan arahnya.
Secara matematis vektor dapat dituliskan
A = Ax+Ay dimana A adalah resultan dari komponen-komponenya berupa Ax dan Ay.
C. Penjumlahan Vektor
Inti dari operasi penjumlahan vektor
ialah mencari sebuah vektor yang komponen-komponennya adalah jumlah dari kedua
komponen-komponen vektor pembentuknya atau secara sederhana berarti mencari
resultan dari dua vektor. Kita
coba memahaminya dengan contoh,
Untuk vektor segaris, resultannya
R = A + B + C + n dst…
Untuk penjumlahan
vektor yang tidak segaris seperti gambar yang dibawah ini, rumus penjumlahan
vektor bisa didapat dari persamaan berikut
Menurut aturan cosinus dalam
segitiga,
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (180o – α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos (-cos α)
(OR)2 = (OP)2 + (PR)2 – 2(OP)(PR) cos α
Jika OP = A, PR = B, dan resultan ‘R’ = OR, maka didapat persamaan
R2 = A2 + B2 – 2AB cos α
Rumus menghitung resultan vektornya
Dalam penjumlahan vektor bisa menggunakan dua cara, yaitu:
1. Penjumlahan Vektor dengan cara Jajar
Genjang (Pararelogram)
Yaitu seperti yang
dijelaskan di atas. Metode yang digunakan adalah dengan mencari diagonal jajar
genjang yang terbentuk dari dua vektor dan tidak ada pemindahan titik tangkap
vektor.
2. Penjumlahan Vektor dengan Cara Segitiga
Pada metode ini
dilakukan pemindahan titik tangka vektor satu ke ujung vektor yang lain kemudian
menghubungkan titi tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengan titik ujung
vektor ke dua. Lihat ilustrasi gambar di bawah ini.
A. Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor
pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan adalah ada salah
satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Misalnya vektor A
bergerak ke arah timur dan B bergerak ke arah barat maka resultannya
R = A + (-B) = A – B
Rumus Cepat Vektor
berikut rumus cepat
panduan mengerjakan soal vektor fisika
Jika α = 0o maka R = V1 + V2
Jika α = 90o maka
R = √(V12 + V22)
Jika α = 180o maka
R = | V1 + V2 | →
nilai mutlak
Jika α = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V
Contoh Soal